Selasa, 16 Agustus 2016

Menikmati Pesona Gunung Andong di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

Wuaahh... udah lama nggak nge-blog. Hehe... Now, I'm back again on blog. Kali ini aku mau menceritakan pengalamanku mendaki Gunung Andong bersama teman-teman komunitas di TUC. Btw, apaan tuh TUC? TUC itu singkatan dari Terong Ungu Community (aneh yak namanya? Haha). Skip aja deh soal TUC, aku mau langsung cerita pengalamanku naik Gunung Andong. Pasti udah nggak sabar kan? Haha... pede banget. Yuk, langsung aja deh!

Buat yang belum tau Gunung Andong, aku kasih sedikit informasi soal Gunung Andong ya. Gunung Andong adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, letaknya bersebelahan sama Gunung Telomoyo. Gunung Andong ini memiliki ketinggian 1726 meter DPL (di atas permukaan laut). Jadi, untuk pendaki pemula, Gunung Andong sangat cocok dijadikan gunung pertama untuk didaki, karena tidak begitu tinggi. Dari Gunung Andong ini, kita bisa melihat beberapa gunung, seperti Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing. Apabila cuaca benar-benar cerah, pemandangan dari puncak Gunung Andong benar-benar eksotis.

Gunung Andong dilihat dari basecamp Sawit

Ini adalah kali kedua aku mendaki Gunung Andong. Sebelumnya aku udah pernah ke sini waktu libur Lebaran kemarin, tepatnya tanggal 11 Juli 2016. Dan pendakian yang kedua kalinya adalah tanggal 31 Juli 2016. Jadi, selang 20 hari dari pendakian yang pertama, aku kembali mendaki Gunung Andong. Hehe...

Kalo pada pendakian yang pertama, aku hanya bertiga (aku dan 2 anggota dari TUC), kali ini pada pendakian yang kedua, aku bertujuh (aku dan 6 anggota dari TUC). Aku dan teman-teman dari TUC udah janjian untuk ketemuan di basecamp Sawit. Maklum, kami berangkatnya nggak sama-sama, soalnya aku berangkat dari Jogja, sementara teman-temanku berangkat dari Semarang.

Aku berangkat dari Jogja jam setengah 6 pagi, begitupun teman-temanku juga berangkat jam setengah 6 pagi dari Semarang. Perjalanan dari Jogja menuju Gunung Andong, Kabupaten Magelang pagi itu nggak begitu padat, lalu lintasnya lancar.

Pukul 07.00, aku udah sampai di basecamp Sawit. Tak berselang lama, teman-teman dari TUC pun datang. Jadi, lama perjalanan kami hampir sama, yakni sekitar 1,5 jam. Sebelum mendaki, kami menuju ke pos registrasi dulu. Di situ kita diharuskan registrasi dan membayar tiket masuk Gunung Andong sebesar Rp 3.000,-/orang.

Setelah registrasi, kami nggak langsung mendaki, tapi bersantai dulu di basecamp. Beberapa dari kami menikmati sarapan. Baru sekitar jam setengah 8-an, kami mulai pendakian. Oh ya, lama pendakian dari basecamp sampai puncak kurang lebih 2 jam, itu pun kalo nggak banyak berhenti. Kalo banyak berhenti, bisa lebih dari 2 jam, bahkan bisa sehari semalam. Hahaha...


Bersama teman-teman TUC mendaki Gunung Andong

Sebenarnya ada 3 jalur pendakian Gunung Andong, yakni jalur via Dusun Sawit, jalur via Dusun Pendem, dan jalur via Dusun Gogik. Namun yang kami pilih adalah via Dusun Sawit. Jalur pendakian berupa tanah padat dan beberapa udah dibuat tangga dari kayu. Saat mendaki, kita hanya akan menemui 2 pos (pos 1 dan pos 2). Jarak pos 1 dan pos 2 pun nggak begitu jauh.

Sayang sekali, salah satu rekan kami bernama Aji nggak bisa ikut mendaki sampai puncak karena tiba-tiba kondisinya ngedrop, jadi kami hanya berenam, sementara Aji beristirahat di pos 2 sembari menunggu kami turun dari puncak.

Oh ya, perlu diketahui, meskipun Gunung Andong ini nggak begitu tinggi, namun tanjakannya lumayan curam. Hanya sedikit bagian yang landai, jadi kita harus tetap hati-hati saat mendaki Gunung Andong.

Sekitar pukul 09.30, akhirnya aku bersama teman-teman TUC sampai di Puncak Andong. Kurang lebih 2 jam pendakian. Yeaahh... Finally, kita sampai di puncak!

Akhirnya aku dan teman-teman TUC sampai di Puncak Andong

Lagi-lagi aku belum beruntung, karena nggak bisa lihat pemandangan sekitar Gunung Andong karena tertutup kabut tebal. Ini sama kayak pas pendakian pertama. Sayang banget! Padahal tadi waktu masih di basecamp, cuacanya benar-benar cerah dan gunungnya nggak tertutup kabut. Eh pas udah sampai di puncak malah kabutnya datang. Sebel deh gue. Haha...

Saat di puncak, ternyata banyak sekali pendaki yang nge-camp di puncak. Oh ya, di Puncak Andong ternyata juga ada warung lho, jadi nggak usah khawatir bakal kelaparan atau kehausan di puncak. Hehe...

Narsis di Puncak Andong

Pemandangan dari puncak Gunung Andong. Sayang banget ketutupan kabut

Kami berada di puncak kurang lebih selama 1 jam. Sedikit kecewa sih karena nggak bisa lihat pemandangan sekitar Gunung Andong. Padahal kalo nggak tertutup kabut, pemandangannya benar-benar eksotis. Yah, mungkin kita belum beruntung. Hehe...

Setelah puas berada di puncak, kami pun turun. Meskipun pas turun itu nggak seberat pas naik, namun kita harus tetap hati-hati karena bisa saja kita terpeleset karena jalan tanahnya cukup licin. Aku sendiri udah terpeleset 2 kali ketika turun dari puncak Andong. Hahaha... 

Akhirnya, sekitar jam 12-an siang, kami sampai di basecamp Sawit. Pendakian selesai! Dan kami bersiap pulang ke rumah. Aku ikut teman-teman TUC pulang ke Semarang, karena udah beberapa hari aku nggak pulang Semarang (duh, malah curhat. Haha). 

Well, itulah pengalamanku naik Gunung Andong bersama teman-teman TUC. Sangat seru dan berkesan. Sampai jumpa lagi di pendakian gunung selanjutnya. Bye...