Annyeong hasseyo, halo semua! Ini adalah tulisan pertamaku di blog. Udah lama pengen bikin blog, tapi baru kesampaian awal 2016 ini. Hehe... Kali ini aku mau menceritakan pengalaman pertamaku naik pesawat terbang. Berhubung ini tulisan pertamaku, mohon maaf ya kalo tulisannya masih amburadul. Heheh...
Langsung aja ceritanya nggak pake lama. Naik pesawat? Hmmm... Sebagian orang pasti punya impian suatu saat pengen naik pesawat, nggak terkecuali aku sih (siapa yang nanya?). Haha... Naik pesawat sekarang bukanlah sesuatu yang mustahil lagi; harga tiket pesawat yang cukup murah saat ini membuat siapa saja bisa terbang dengan pesawat. Apalagi sekarang banyak bermunculan maskapai berbiaya murah atau low cost carrier, seperti Air Asia, Lion Air, dan Citilink. Udah lama aku memimpikan pengen naik pesawat, dan Puji Tuhan, impian naik pesawat akhirnya terwujud di penghujung tahun 2015.
Jadi ceritanya tuh begini. 3 bulan sebelumnya, aku bilang sama temanku yang ada di Jakarta kalo liburan Natal nanti aku mau main ke tempatnya. Kebetulan temanku kerja di Jakarta, di sebuah hypermarket terbesar di Indonesia. Setelah melalui negosiasi yang alot (halah, bahasanya), akhirnya fix aku berangkat ke Jakartanya tanggal 19 Desember 2015. Tanggal udah fix, tapi masih belum tau ke Jakartanya naik apa, masih galau (ceileh!). Haha... Setelah melalui meditasi yang panjang (jiaahh... gayanya meditasi), akhirnya aku putuskan ke Jakartanya naik pesawat. Udah lama banget pengen naik pesawat, tapi ya belum kesampaian. Mumpung ada sedikit rejeki berlebih dan juga kesempatan, ya nggak ada salahnya buat nyoba naik pesawat. Asyik asyik... (langsung lonjak-lonjak kegirangan).
Akhirnya memasuki bulan Desember, bulan yang aku nanti-nantikan. Yeaahh... 3 minggu sebelum keberangkatan, aku nyari-nyari tiket pesawat murah Semarang-Jakarta di internet. Setelah nyari sana-sini, akhirnya dapat juga tiket pesawat murah Semarang-Jakarta. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya aku pilih naik maskapai NAM Air (anak perusahaan Sriwijaya Air). Untuk tiket, aku booking-nya via Tr*vel*ka, dan dapat harga Rp 390 ribu untuk booking 3 minggu sebelum keberangkatan. Cukup murah bukan? Dengan harga segitu, udah dapat fasilitas bagasi cuma-cuma sebesar 20 kg dan juga makanan; harga tiket juga udah termasuk passenger service charge (airport tax).
Hari-hari menjelang keberangkatan, perasaanku campur aduk, antara senang, takut, bingung, juga galau, semuanya campur jadi satu. Maklum, ini pengalaman pertamaku naik pesawat terbang, jadi aku belum paham gimana prosedur memasuki bandara dan juga naik ke pesawat. Aku masih membayangkan bahwa masuk bandara itu ribet banget. Nggak mau entar di bandara kayak orang hilang, aku browsing-browsing aja di internet tentang tips naik pesawat terbang untuk pertama kalinya. Setelah mendapatkan cukup banyak ilmu tentang tips naik pesawat, akhirnya aku udah nggak bingung lagi. Tapi tetap aja aku masih sedikit takut, takut entar kesasar atau malah ditangkap sama petugas bandaranya. Hahaha...
19 Desember 2015, akhirnya hari yang ditunggu pun tiba. Nggak sabar rasanya buat naik pesawat. Pukul 11.00, aku udah berangkat dari rumah menuju Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dengan diantar adikku. Sebenarnya jam keberangkatan pesawatnya masih lama, yakni pukul 15.05. Tapi ya nggak apa-apalah datang lebih awal, daripada nanti aku ketinggalan pesawat dan nggak jadi terbang, bisa-bisa aku nangis 7 hari 7 malam (lebay!). Pukul 12.30, aku udah sampai di bandara. Masih ada waktu sekitar 2,5 jam sebelum pesawat take off, dan aku gunakan untuk melihat-lihat bandara. Berhubung haus, aku membeli minuman di sebuah restoran yang ada di Bandara Ahmad Yani. Pas mau bayar dan liat total harganya benar-benar bikin mata melotot. Buset dah, MAHAL AMAT! Aku beli 2 botol teh P*cuk H*rum habisnya Rp 20 ribuan (harga 1 botol Rp 8 ribuan + pajak restoran 10%). Padahal kalo beli di minimarket kayak Ind*mar*t harganya cuma Rp 4 ribuan 1 botolnya. Akhirnya aku baru sadar kalo harga makanan dan minuman di bandara itu mahal banget. Lain kali nggak lagi deh beli makanan atau minuman di bandara. Hahaha...
Jam menunjukkan pukul 13.30, akhirnya aku pamitan sama adikku untuk masuk ke dalam. Makasih ya brother udah diantar ke bandara. Sampai di pintu masuk, aku langsung menunjukkan e-tiket dan kartu identitasku pada petugas yang ada di situ. Setelah itu menaruh barang-barang bawaan di baki yang disediakan untuk dilakukan pemeriksaan. Barang-barang yang mengandung logam, seperti jam tangan dan handphone, juga harus ditaruh di baki. Sementara barang-barang bawaan diperiksa, aku berjalan melalui metal detector. Lolos pemeriksaan, aku segera menuju ke counter check-in NAM Air. Counter check-in NAM Air ini jadi satu dengan counter check-in Sriwijaya Air, karena memang mereka satu grup. Sampai di counter check-in, aku menunjukkan e-tiket dan kartu identitasku pada petugas counter, lalu petugas counter akan mencetak boarding pass. Petugas counter juga menanyaiku apakah ada barang bawaan yang akan masuk bagasi. Berhubung aku hanya bawa 1 buah tas ransel, aku bilang saja nggak ada. Akhirnya aku dapat boarding pass dan segera menuju ke ruang tunggu (boarding gate).
Boarding pass-nya NAM Air (simpel banget yak?)
Sebelum memasuki boarding gate, aku harus melalui pemeriksaan lagi. Prosedurnya sama seperti pemeriksaan tahap pertama tadi, barang-barang bawaan ditaruh di baki yang disediakan, dan kita diharuskan berjalan melalui metal detector. Setelah lolos pemeriksaan tahap dua, akhirnya aku diizinkan masuk ke boarding gate. Asyik asyik, senangnya! Hehe...
Keadaan di boarding gate ini ramai sekali, banyak para calon penumpang yang menunggu buat boarding. Selama menunggu, aku bisa melihat pesawat yang lalu-lalang. Sesekali aku juga memperhatikan layar informasi penerbangan, atau biasa disebut flight information display system (FIDS), untuk mengetahui status penerbanganku. Rasanya nggak lucu aja kalo aku sampai ketinggalan pesawat gara-gara nggak memperhatikan status penerbanganku. Selain nggak jadi terbang, uang pun juga melayang. Haha...
Pukul 14.35, petugas bandara menginformasikan kepada seluruh penumpang NAM Air untuk menuju ke gate 2 karena sebentar lagi pesawat akan segera diberangkatkan. Yes, akhirnya berangkat juga! Langsung aja aku menuju ke gate 2 dan menunjukkan boarding pass-ku pada petugas yang ada di situ. Setelah menunjukkan boarding pass, akhirnya aku dipersilakan menuju ke pesawat.
Pesawat NAM Air yang akan membawaku ke Jakarta
Sempat bingung melihat pesawat yang akan aku naiki, lho kok Sriwijaya Air? Kok bukan NAM Air? Tapi ternyata di bawah jendela pesawat ada tulisan kecil "Operated by NAM Air". NAM Air ini memang anak perusahaannya Sriwijaya Air, dan pesawat yang digunakan pun bekasnya Sriwijaya Air, yakni berjenis Boeing 737-500. Ketika masuk ke dalam pesawat, aku disambut ramah oleh pramugaranya. Yah, kok pramugara sih, bukan pramugari? Sedikit kecewa kenapa bukan pramugari cantiknya yang menyambutku. Haha... norak! Oleh pramugaranya, aku ditanya duduk di seat nomor berapa. Setelah aku bilang kalo aku duduk di seat 10E, si pramugara menunjukkan letak seat-ku. Setelah tau seat-ku, aku pun duduk manis. Dan yang bikin aku melonjak kegirangan adalah aku dapat seat di samping jendela (window seat). Di window seat ini, kita bisa melihat pemandangan langit dengan jelas. Sebelum pesawat take off, para kru kabin memperagakan keselamatan penerbangan. Saat pesawat akan take off, kru kabin meminta semua penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman dan juga menonaktifkan telepon genggam.
Dapat window seat euy!
Nggak lupa buat narsis di dalam pesawat. Hehe
Tepat pukul 15.05, pesawat take off, sesuai yang tertera di tiket. Nggak ada delay sama sekali. Ketika udah lepas landas, para kru kabin mulai membagikan snack dan minuman. Untuk penerbangan kurang dari 2 jam, NAM Air memberikan snack berupa sebungkus wafer T*ngo dan 1 cup air mineral. Cukuplah buat mengganjal perut. Di dalam pesawat juga disediakan majalah, namun tentunya tidak untuk dibawa pulang. Bagi yang suka pernak-pernik, NAM Air juga menyediakan katalog di mana kita bisa melihat-lihat pernak-pernik yang ditawarkan. Jika ada yang kita suka dan ingin dibeli, tinggal bilang sama kru kabinnya. Berhubung uangku pas-pasan, ya aku nggak beli. Hahaha...
Selama berada di pesawat, aku memilih untuk melihat pemandangan di luar daripada tidur. Dalam hati, aku senangnya bukan main akhirnya kesampaian juga naik pesawat. Karena nggak pengen momen naik pesawat terlewatkan begitu saja, aku mengabadikan pemandangan langit melalui kamera handphone.
Pemandangan langit dari dalam pesawat
Pukul 16.00, pilot menginformasikan bahwa pesawat akan segera landing di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta. Batinku, "Wah, kok cepet amat yak?" Nggak kerasa padahal baru aja take off, tau-tau udah mau landing. Hihi... Dan tepat pukul 16.10, pesawat mendarat dengan cantik di Bandara Soekarno Hatta.
Akhirnya pesawat mendarat dengan cantik di Jakarta
Welcome to Jakarta! Akhirnya aku menginjakkan kaki di Jakarta. Ada perasaan senang dan kagum setelah sekian lama nggak ke Jakarta, dan ini pertama kalinya aku melihat Bandara Soekarno Hatta, bandara tersibuk di Indonesia.
Welcome to Jakarta! (sorry kalo gambarnya nge-blur, soalnya motretnya sambil jalan. Haha)
Itulah pengalaman pertamaku naik pesawat terbang. Ada perasaan senang bercampur haru (lebay lagi. Haha). Ternyata naik pesawat itu nggak seribet yang dibayangkan, dan sangat menyenangkan. Semoga next time aku diberi kesempatan lagi untuk naik pesawat dan terbang ke tempat yang lebih jauh lagi. Amin. Impianku, aku pengen ke Korea Selatan biar bisa ketemu aktris cantik Song Hye Kyo. Hahaha...
Terima kasih buat yang udah baca tulisanku. Sekali lagi, mohon maaf kalo bahasanya masih berantakan, karena tiada tulisan yang sempurna. Hehe... Keripik, eh kritik, dan saran sangat dinantikan demi perbaikan tulisan. See you next time!
Oke
BalasHapusMakasih mas bro udah disempatin buat baca. Hehe...
HapusMeski tulisan pertama, saya baca sampai tuntas loh. Selamat ya, tulisannya bagus buat info bagi yang belum pernah naik pesawat.
BalasHapusHalo, terima kasih sudah baca sampai selesai.Semoga bisa menjadi info bagi yg ingin naik pesawat untuk pertama kali 😊
HapusNice.. tulisan yg bermanfaat..
BalasHapusmau tanya gan,di bandara sorong itu gak ada ruang gate ya? apa hanya ruang tunggu nanti gate nya pas pintu keluar menuju pesawat?
BalasHapusmau tanya gan,di bandara sorong itu gak ada ruang gate ya? apa hanya ruang tunggu nanti gate nya pas pintu keluar menuju pesawat?
BalasHapusPengalaman dalam hal menaiki pesawat baca dan simak hanya disini
BalasHapusBeberapa Pengalaman Unik Saat Naik Pesawat Terbang
2021 ada nggak ya yang baca,nostalgia bandara Ahmad Yani yang lama
BalasHapus