Rabu, 04 Oktober 2017

Mencoba Kereta Kalijaga Semarang Tawang-Solo Balapan

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya Minggu 10 September 2017, aku bersama keluargaku (papa, mama, dan adik) jalan-jalan ke kota Solo. Kami memilih untuk naik kereta ke Solonya, dan kereta yang kami pilih adalah kereta Kalijaga. Kereta Kalijaga ini memiliki relasi Semarang Poncol-Solo Balapan, dan harga tiketnya pun sangat murah, Rp 10.000,00 untuk sekali jalan. Kok murah banget? Iya, soalnya dapat subsidi dari pemerintah. Hehe. Kereta ini berangkat dari Stasiun Semarang Poncol pukul 09.00 WIB dan tiba di Stasiun Solo Balapan pukul 11.44 WIB.

Untuk keberangkatan, aku dan keluargaku memilih untuk naik dari Stasiun Tawang, tiket pun juga sudah aku pesan 1 hari sebelumnya agar tidak kehabisan tiket. Hehe. Beruntung masih dapat seat, meskipun harus duduk di gerbong paling bontot, yakni gerbong 7, tapi ya tidak apa-apalah daripada harus duduk di atas gerbong. Haha.

Jam 6 pagi, aku dan keluargaku sudah bersiap-siap. Kami berangkat dari rumah kami yang ada di daerah Tembalang menuju Stasiun Tawang dengan menggunakan bus Trans Semarang. Jarak rumah ke Stasiun Tawang kurang lebih 15 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 40 menit. Aku dan keluargaku harus berjalan kaki dulu menuju shelter Trans Semarang yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari rumah. Sesampainya di shelter Trans Semarang, kami membeli tiket Trans Semarang seharga Rp 3.500,00 per gundul. Kami naik Trans Semarang trayek Victoria Residence-PRPP dan nanti turun di shelter dekat kampus Udinus untuk oper Trans Semarang yang menuju Stasiun Tawang, karena Trans Semarang trayek Victoria Residence-PRPP tidak lewat Stasiun Tawang.

Sambil menunggu busnya berangkat, kami sempatkan dulu untuk berfoto selfie, biar kekinian kalau kata anak muda. Haha.

Sambil nunggu busnya berangkat, kita selfie dulu ya

Pukul 06.30 WIB, bus yang kami naiki akhirnya berangkat. Bus berjalan dengan kecepatan sedang. Penumpang pagi itu tidak terlalu banyak, sehingga tidak ada yang berdiri. Sesampainya di shelter Udinus, kami pun turun untuk oper bus Trans Semarang yang menuju Stasiun Tawang. Tak perlu menunggu lama, akhirnya bus Trans Semarang yang menuju Stasiun Tawang datang, kami pun segera masuk ke bus.

Pukul 07.30 WIB, kami pun sampai di Stasiun Tawang. Masih ada waktu sekitar 1,5 jam menunggu keretanya datang, karena kereta Kalijaga berangkat dari Stasiun Poncol pukul 09.00 WIB, dan tiba di Stasiun Tawang pukul 09.07 WIB. Kereta hanya berhenti 3 menit, dan berangkat lagi pukul 09.10 WIB dari Stasiun Tawang.

Sambil menunggu keretanya datang, kami pun berfoto-foto di Stasiun Tawang.

Si babe lagi narsis

Interior Stasiun Tawang. Kental dengan gaya Belanda

Kita selfie dulu ye sebelum keretanya datang

Saat menunggu kereta, ada kejadian yang membuat kami sekeluarga khawatir. Ternyata Archi adikku lupa membawa KTP. Kebetulan dompet adikku beserta isinya hilang, termasuk KTP, jadi menggunakan KTP sementara. Nah, adikku lupa membawa KTP sementaranya. Kami pun langsung khawatir, bagaimana kalau si Archi tidak diperbolehkan naik ke kereta, karena syarat naik kereta harus menunjukkan KTP pada petugas. Lalu aku ingat kalau aku punya foto KK (kartu keluarga) di HP-ku. Langsung aku tanyakan pada petugas di stasiun apakah boleh menggunakan foto KK yang ada di HP. Oleh petugas dijawab tidak bisa. Jedeeerrr... bagai tersambar petir di siang bolong (halah!), kami pun langsung lemas. Apa yang kami takutkan terjadi, si Archi tidak diperbolehkan naik ke kereta. Terus bagaimana dong? Masak si Archi harus pulang ke rumah. Kami pun tidak pasrah begitu saja. Akhirnya mamaku tanya pada petugas yang lain yang ada di dekat pintu masuk ruang tunggu. Keajaiban terjadi! Ternyata petugas mengizinkan adikku masuk menggunakan foto KK yang di HP-ku. Oh thanks God, thanks banget! Kami sangat bersyukur karena akhirnya Archi tidak jadi dipulangkan ke rumah. Haha. Benar-benar suatu keajaiban!  

Pukul 08.35 WIB, kami masuk ke ruang tunggu kereta, si Archi pun ikut masuk karena terselamatkan oleh foto KK di HP-ku. Haha. 

Masih setengah jam lagi keretanya datang, dan kami gunakan untuk foto-foto di ruang tunggu.

Abang pergi dulu ya dek

Ruang tunggu kereta Stasiun Tawang

Sekitar pukul 09.07 WIB, kereta Kalijaga yang kami tunggu akhirnya datang. Yeyeye... naik kereta! (aihh... norak sekalilah!).

Kereta Kalijaga yang kami tunggu akhirnya datang

Setelah kereta benar-benar berhenti, kami pun naik ke kereta. Kami segera menuju ke gerbong 7, gerbong di mana kami seharusnya duduk. Kami duduk di seat nomor 3D, 3E, 4D, dan 4E. Kereta pun tidak berhenti lama, hanya sekitar 3 menit, lalu melanjutkan kembali perjalanan.

Di kereta pun kita juga foto-foto

Kereta Kalijaga ini berhenti di beberapa stasiun, yakni Stasiun Brumbung, Stasiun Kedungjati, Stasiun Telawa, Stasiun Gundih, Stasiun Salem, dan pemberhentian terakhir Stasiun Solo Balapan.

Selama perjalanan kita akan disuguhi pemandangan hamparan sawah dan juga perbukitan yang gersang.

Disuguhi pemandangan sawah (betewe, ini bukan iklan air minum lho ya)

Pemandangannya gersang

Sekitar pukul 11.44 WIB, kereta pun akhirnya tiba di Stasiun Solo Balapan. Lama perjalanan kurang lebih 2,5 jam.

Setelah kereta benar-benar berhenti, seluruh penumpang pun turun, termasuk kami berempat (iyalah turun, masak mau di kereta terus). Yeaahh... Finally, welcome to Oslo, eh Solo!

Finally, welcome to Oslo, eh Solo!

We are lost in Oslo

Turun dari kereta, kami berjalan menuju pintu keluar. Namun sebelum benar-benar keluar dari Stasiun Solo Balapan, kami foto-foto dulu (yaelaahh... dari tadi foto-foto terus). Oh ya, di Stasiun Solo Balapan ini ada sesuatu yang menarik dan membuat kami kagum, yakni adanya Sky Bridge. Sky Bridge ini adalah jembatan layang yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi Solo. Jadi, bagi para penumpang kereta yang ingin menuju Terminal Tirtonadi, atau sebaliknya, penumpang bus yang ingin berganti transportasi kereta, bisa melalui Sky Bridge ini. Namun perlu diketahui, Sky Bridge ini tidak bisa dilalui sembarang orang. Hanya para penumpang bus yang sudah mempunyai tiket kereta atau para penumpang kereta yang akan berganti transportasi bus di Terminal Tirtonadi yang boleh melewati Sky Bridge ini.

Sky Bridge yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi

Keluar dari Stasiun Solo Balapan, kami akan memulai jalan-jalan kami di kota Solo. Tujuan kami adalah Pasar Klewer dan BTC (Beteng Trade Center). Kami berputar-putar kota Solo dengan menggunakan taksi online yang kebetulan saat itu sedang promo, jadi kami mendapatkan tarif yang sangat murah. Yang membuat aku salut adalah taksi konvensional di kota Solo mau bergabung dengan taksi online. Hal ini tentu menghindarkan dari bentrok antara taksi online dengan taksi konvensional.

Itulah pengalamanku mencoba kereta Kalijaga dari Semarang Tawang menuju Solo Balapan. Salah satu nilai plus dari kereta Kalijaga adalah harga tiketnya yang sangat murah, yakni Rp 10.000,00 sekali jalan. Selain itu keretanya juga cukup nyaman walaupun hanya kelas AC ekonomi. Tertarik untuk mencoba? Ayo jalan-jalan naik kereta. Hehe.  



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar