Senin, 02 Januari 2017

Pengalaman Pertama Naik Maskapai Low Cost Carrier Air Asia

Asyiiikkk... tahun 2016, tepatnya di penghujung tahun, aku diberi kesempatan lagi naik pesawat. Senangnya bukan main (norak banget!). Hehe... Kali ini aku mau menceritakan pengalamanku naik maskapai low cost carrier (LCC) Air Asia kemarin tanggal 2 Desember 2016.

Ini bukan pertama kalinya aku naik pesawat. Sebelumnya, aku sudah pernah naik pesawat, tepatnya Desember tahun lalu waktu libur Natal. Jadi, ini adalah kali kedua aku naik pesawat, tapi pertama kalinya naik maskapai Air Asia. Jika sebelumnya aku naik pesawat dari Semarang ke Jakarta, kali ini aku naik pesawat dari Jogja ke Jakarta.

Kebetulan pada tanggal 3 Desember 2016 itu ada acara Reuni Akbar Undip di Jakarta. Sebagai alumni Undip, aku tidak ingin melewatkan acara itu begitu saja dan ingin turut serta (ceileh!). Akhirnya aku kontak temanku yang ada di Jakarta kalo tanggal 3 Desember aku mau ke Jakarta. Aku juga mengajak temanku untuk ikut acara reuni, kebetulan temanku itu juga alumni Undip dan kami satu fakultas. Temanku itu langsung mengiyakan saja. Akhirnya aku putuskan berangkat ke Jakarta-nya tanggal 2 Desember 2016.

Setelah tanggal keberangkatannya fix, aku mulai browsing nyari-nyari tiket pesawat murah. Pas browsing di situs Traveloka, aku menemukan tiket pesawat Air Asia yang sangat murah. Jogja-Jakarta cuma Rp 315 ribu, murah banget! Tanpa pikir panjang, aku langsung booking tiket pesawat Air Asia buat tanggal 2 Desember. Oh ya, aku booking-nya 3 bulan sebelum keberangkatan, dan tiket yang aku dapat itu adalah tiket promo. Hehe...

Setelah melakukan pembayaran via ATM, pihak travel agent mengirimkan e-tiket ke alamat e-mail. Beres deh, tinggal menunggu hari keberangkatan.

2 minggu sebelum keberangkatan, aku melakukan web check-in di website-nya Air Asia. Jadi nanti pas sampai bandara, aku tidak perlu mengantre di counter check-in. Web check-in ini sangat praktis. Setelah melakukan web check-in, pihak maskapai akan mengirimkan boarding pass ke alamat e-mail. Boarding pass itu nanti di-print dan ditunjukkan pada petugas bandara.

Boarding pass-nya Air Asia

Setelah urusan web check-in beres, aku tinggal duduk manis menunggu hari H keberangkatan.

Jumat, 2 Desember 2016. Akhirnya hari yang ditunggu pun datang juga. Siap-siap terbang ke Jakarta. Pukul 10.00 WIB, aku berangkat dari kost menuju Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta dengan menggunakan bus Trans Jogja. Perjalanan dari kost menuju Bandara Adi Sucipto memakan waktu sekitar 20 menit. Dengan berjalan kaki, aku keluar dari kost menuju shelter Trans Jogja yang ada di depan SMA De Britto. Sampainya di shelter Trans Jogja, aku segera membeli tiket pada petugas. Harga tiketnya pun sangat murah, yakni cuma Rp 3.500,-. Setelah membeli tiket, aku dipersilakan masuk shelter untuk menunggu bus. Tak perlu menunggu lama, sekitar 5 menit kemudian, bus yang aku tunggu akhirnya datang. Memasuki bus, kondisinya tidak terlalu penuh penumpang, sehingga aku kebagian tempat duduk.    

Masih kebagian tempat duduk di bus (maaf ya kalo narsis. Hehe)

Sesampainya di fly over Janti, banyak penumpang Trans Jogja yang turun, sehingga penumpangnya cuma tinggal aku yang turun di Bandara Adi Sucipto (gini ini berasa naik bus pribadi).

Penumpangnya Trans Jogja cuma tinggal aku

Sekitar pukul 10.25 WIB, bus Trans Jogja yang aku naiki sampai di Bandara Adi Sucipto. Segera aku turun dari bus dan menuju ke terminal keberangkatan. Sebagai informasi saja, Bandara Adi Sucipto ini memiliki dua terminal, yakni terminal A dan terminal B. Dan untuk Air Asia, keberangkatan dan kedatangan ada di terminal B. Jarak terminal B sendiri sekitar 100 meter sebelah barat terminal A. Tidak terlalu jauh memang.

Untuk menuju terminal B, aku harus melalui jalur penghubung antara terminal A dengan terminal B.

Jalur penghubung terminal A dengan terminal B

Setelah berjalan kurang lebih 100 meter, akhirnya aku sampai di terminal B. Segera aku tunjukkan boarding pass dan kartu identitasku pada petugas bandara, setelah itu berjalan melalui pemeriksaan. Setelah lolos pemeriksaan, aku segera menuju ke boarding room atau ruang tunggu penumpang. Sebelum masuk ke boarding room, aku harus melalui pemeriksaan untuk kedua kalinya. Sama seperti pemeriksaan pertama, di sini boarding pass dan kartu identitas akan diperiksa oleh petugas, dan barang bawaan harus ditaruh pada conveyor belt sementara kita harus berjalan melalui metal detector. Saat aku berjalan melalui metal detector, alarm metal detector sempat berbunyi. Hal ini dikarenakan aku memakai sabuk yang ada logamnya dan tidak aku lepas. Petugas sempat memeriksa seluruh bagian tubuhku dengan alat pendeteksi logam, namun akhirnya aku diperbolehkan masuk ke boarding room karena petugas tidak menemukan apa-apa. Hehe...

Saat memasuki boarding room, kondisinya sangat penuh dengan para calon penumpang yang akan menaiki pesawat. Aku hampir saja tidak kebagian tempat duduk di boarding room. Hiks... 

Boarding room penuh dengan para calon penumpang yang akan menaiki pesawat

Sambil menunggu keberangkatan, aku melihat-lihat sekeliling yang ada di boarding room terminal B. Di sini kita juga bisa melihat pesawat yang lalu lalang. Kondisi boarding room terminal B ini kesannya sangat bersih dan ruangannya sangat bagus. Maklum, bangunan terminal B ini masih tergolong baru, karena baru diresmikan pada tahun 2015.

Ketika melihat status penerbangan maskapai yang akan aku naiki pada layar informasi penerbangan atau flight information display system (FIDS), diinformasikan bahwa pesawatku mengalami delay, yang harusnya berangkat pukul 12.55 WIB menjadi pukul 13.10 WIB. Ya cuma delay 15 menit sih. Tak lamalah. Hehe...

Sekitar pukul 12.30 WIB, semua penumpang Air Asia QZ 7557 tujuan Jakarta dimohon untuk menuju pesawat melalui gate 2. Setelah menunjukkan boarding pass dan kartu identitasku pada petugas maskapai, aku dipersilakan menuju ke pesawat. Horeee... bentar lagi terbang! Haha... norak!

Segera aku menuju ke pesawat. Pesawat yang akan aku naiki ini berjenis Airbus A320-200. Ini pertama kalinya aku merasakan naik pesawat Airbus, setelah sebelumnya pernah merasakan naik pesawat Boeing bertipe 737-500.

Pesawat Air Asia QZ 7557 yang akan membawaku ke Jakarta

Setelah memasuki pesawat, aku segera duduk di seat sesuai nomor yang tertera pada boarding pass, yakni seat 23A yang letaknya di samping jendela (dalam hati aku senang banget karena dapat seat di samping jendela. Hehe). Oh ya, menurutku, menurutku lho ya, jarak antar seat di Air Asia ini agak sempit, jadi kaki agak susah selonjor, terutama bagi mereka yang berpostur tinggi.

Jarak antar seat-nya agak sempit

Sekitar pukul 13.10 WIB, pesawat bersiap untuk take off. Terlambat 15 menit dari jadwal keberangkatan seharusnya, yakni pukul 12.55 WIB. Dan beberapa menit kemudian, pesawat benar-benar lepas landas. Yeahh... I'm flying without wings (kok jadi kayak lirik lagu ya? Hehe). Saat terbang, aku bisa melihat pemandangan Yogyakarta dari udara. Benar-benar indah banget.  

Pemandangan Yogyakarta dari udara

Ketika berada di udara, pesawat terbang pada ketinggian 28.000 kaki atau sekitar 8.000 meter. Selama berada di pesawat, aku memilih untuk melihat pemandangan di luar daripada tidur. Sesekali aku mengambil gambar dengan kamera smartphone-ku.

Pemandangan langit yang menawan

Beberapa menit sebelum mendarat, pilot menginformasikan bahwa cuaca di Jakarta mendung disertai gerimis. Saat akan mendarat, pesawat sempat mengalami guncangan kecil. Agak parno, tapi aku mencoba untuk stay cool (jiaahh... gayanya stay cool. Coolkas kale!).  

Tepat pukul 14.10 WIB, pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Terlambat 10 menit dari waktu kedatangan yang tertera pada tiket. Puji Tuhan, akhirnya mendarat dengan selamat.

Akhirnya pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang

Setelah pesawat benar-benar berhenti dengan sempurna, para penumpang pun turun satu per satu, termasuk aku (lha kalo nggak turun, emangnya mau di pesawat terus?). Tak lupa aku ucapkan terima kasih pada pramugarinya yang cantik. Uhukk... Batuk! Namun ada satu hal yang aku lupa, lupa foto berdua sama pramugarinya. Haha...

Setelah keluar dari pesawat, aku berjalan menuju pintu kedatangan terminal 2F Bandara Soekarno Hatta. Yeahh... Akhirnya, welcome to Jekardah! Ini adalah kali keempat aku ke Jakarta. Aku tak menyangka tahun 2016 akan kembali lagi ke Jakarta. Ada perasaan senang bercampur haru (please deh, nggak usah lebay!). Hihi... 

Welcome to Jekardah!

Well, itulah pengalamanku ke Jakarta dengan maskapai Air Asia. Overall, aku cukup puas naik Air Asia, walaupun tetap ada kekurangannya, seperti jarak antar seat yang agak sempit, tidak mendapat makanan gratis di pesawat (harus bayar lagi kalo pengen makan), dan tidak adanya hiburan dalam pesawat (in-flight entertainment). Namun, semua itu bisa dimaklumi, mengingat Air Asia adalah maskapai berbiaya murah atau low cost carrier. Bagi yang menginginkan maskapai dengan harga tiket yang cukup miurah, Air Asia recommended deh (ini bukan promosi lho ya. Haha).

Terima kasih bagi yang sudah meluangkan waktu membaca tulisanku. Maaf kalo bahasanya amburadul. Sampai ketemu lagi di lain waktu. Bye!   
   







Tidak ada komentar:

Posting Komentar